DERMAROLLER THERAPY
Skar merupakan jaringan fibrous yang menggantikan jaringan normal yang rusak akibat trauma atau penyakit. Kolagen dan kerusakan jaringan lainnya akibat inflamasi akne menimbulkan perubahan tekstur dan fibrous kulit permanen.
Klasifikasi
skar akne terdiri atas tiga tipe berdasarkan lebar dan kedalamannya yakni Icepick
scars merupakan bentuk skar yang sempit (diameter <2 mm), berbentuk
menyerupai huruf V (V-shaped), dengan tepi yang tajam dan mencekung
secara vertikal pada dermis dan jaringan subkutan. Boxcar scars merupakan
skar berbentuk cekungan bulat atau oval menyerupai huruf U (U-shaped)
dengan permukaan yang lebih lebar dibandingkan icepick scars. Skar ini
dangkal (0,1-0,5 mm) atau dalam ( ≥
0,5
mm) dengan diameter bervariasi antara 1,5 hingga 4 mm, dan Rolling scars dengan
ukuran diameter lebih dari 4 hingga mencapai 5 mm, sangat superfisial, bahkan
terkadang sulit dilihat, dengan ekstensi vertikal yang terbatas pada kedalaman
yang sesuai dengan ketebalan epidermis.
Klasifikasi yang lain oleh Goodman dkk berupa sistem grading
kualitatif yang membagi dalam empat derajat berdasarkan beratnya gejala.
Derajat I yakni tipe makular (skar eritematous, hiperpigmentasi atau
hipopigmentasi. Derajat II, III, IV berupa mild (ringan), moderate (sedang),
dan severe (berat) lesi atrofi dan hipertrofi. Lokasi skar dapat pada
beberapa region anatomis (seperti pada pipi, leher dan dada, dimana ketiga
lokasi ini disebut unit kosmetik), dimana skar dibagi berdasarkan keterlibatan
lokasi anatomis yakni A (fokal, keterlibatan satu unit kosmetik) atau B
(diskret, 2-3 unit kosmetik), lokalisata (lebih dari tiga area yang terlibat).
Dreno dkk mengajukan
skala ECCA (Echelle d’evaluation Clinique des Cicatrices d’Acne).
Pembagian berdasarkan sistem skoring ini yakni skar atrofi (V-shaped, U-shaped,
dan M-shaped), elastolisis superfisial, skar inflamasi hipertrofi (onset
kurang dari 2 tahun) dan skar hipertrofi-keloid (onset lebih dari 2 tahun).
Tipe masing-masing skar dihubungkan dengan skor kuantitatif (0,1,2,3 tergantung
pada jumlah lesi). Skoring global akhir berhubungan dengan beratnya gejala
klinis dan range antara 0 hingga 540 tergantung pada tipe dan jumlah
skar akne.
Tabel1. Klasifikasi skar akne menurut Goodman
DEFINISI
Skin
needling ( Dermaroller
) disebut
juga induksi kolagen perkutaneus, terapi induksi kolagen, dermal remodeling.
Skin needling merupakan prosedur yang menggunakan roller steril yang
terdiri dari serangkaian jarum halus atau jarum tajam yang menusuk kulit.
Dengan mengaplikasikan anestesi lokal sebelumnya, alat tersebut dirolling
sepanjang permukaan skar akne sehingga secara mikroskopis akan sampai pada
lapisan dermis kulit. Prosedur ini akan menstimulasi pengeluaran kolagen baru
dari dalam tubuh sendiri.
Teknik needling sendiri
telah lama digunakan untuk terapi skar akne. Pada tahun 1995 Orentreich
memperkenalkan teknik subsisi menggunakan jarum tribeveled
hipodermik yang ditusukkan di bawah kulit untuk melepaskan jaringan fibrotik di
bawah skar yang atrofi dan membuat trauma pada kulit sehingga menginduksi
penyembuhan luka yang akan menghasilkan terbentuknya kolagen yang baru.
PRINSIP KERJA
Induksi
kolagen perkutaneus merupakan respon alami terhadap luka pada kulit. Pada saat
jarum penetrasi ke dalam kulit, proses ini menyebabkan kerusakan lokal dan
perdarahan yang disebabkan oleh ruptur pada pembuluh darah. Hal ini memicu
terjadinya proses penyembuhan luka secara normal yang terjadi dalam tiga fase
yakni proses inflamasi yang terjadi segera setelah luka dimana ditandai dengan
pengeluaran platelet yang berperan dalam pembekuan darah dan faktor kemotaktik,
invasi platelet lainnya, leukosit, dan fibroblast. Setelah platelet teraktivasi
melalui paparan terhadap thrombin dan kolagen, akan dikeluarkan beberapa
sitokin. Proses ini mecakup suatu rangkaian kompleks beberapa faktor yang
penting dalam (1) mengontrol pembekuan seperti fibrinogen, fibronektin,
trombospondin, dan tromboksan, (2) meningkatkan permeabilitas vaskular yang
memungkinkan netrofil melewati dinding pembuluh darah dan memasuki area luka,
(3) Menarik netrofil dan monosit, (4) merekrut fibroblast ke area luka.
Gambar 1. Proses Dermaroller- Induksi kolagen perkutaneus
Fase kedua atau fase
proliferasi (tissue formation) yang terjadi sekitar 5 hari setelah skin
needling, dimana pada fase ini monosit, keratinosit dan fibroblast tetap
terus memberikan pengaruh melalui pengeluaran faktor-faktor pertumbuhan.
Netrofil digantikan oleh monosit. Monosit berdiferensiasi menjadi fagosit dan
makrofag yang penting untuk penyingkiran debris seluler dan pelepasan beberapa
faktor pertumbuhan termasuk platelet-derived growth factor (PDGF), fibroblast
growth factor, TGF-β, dan TGF-α yang akan menstimulasi migrasi dan
proliferasi fibroblast serta produksi dan modulasi matriks ekstra selular. TGF
merupakan agen kemotaktik yang kuat bagi fibroblast yang akan bermigrasi ke
tempat luka dalam waktu 48 jam setelah luka untuk mulai menghasilkan kolagen I
dan III, elastin, glikosaminoglikan, dan proteoglikan. Keratinosit merupakan
sel utama pada proses ini yang akan menutupi defek pada membran basalis, bersama-sama
dengan laminin dan kolagen tipe IV dan VII. Satu atau dua hari setelah induksi
kolagen perkutaneus, keratinosit mengalami proliferasi dan berperan dalam
penebalan epidermis. Keratinosit menstimulasi pertumbuhan epidermis dan
pengeluaran faktor-faktor pertumbuhan untuk deposisi kolagen oleh fibroblast.
Gambar 2. Proses dermaroller- Fase proliferasi
Fase
ketiga atau tissue remodeling yang berlangsung selama beberapa bulan
setelah luka dan diperankan oleh fibroblast. Pada hari kelima setelah luka,
matriks fibronektin yang terletak sepanjang aksis fibroblast akan terblok dan
diperankan oleh kolagen. TGF-β dan faktor pertumbuhan lainnya memegang peranan
penting dalam pembentukan matriks ini. Kolagen tipe III yang terletak di dermis
atas di bawah stratum basalis epidermis akan digantikan oleh kolagen tipe I
akan meningkatkan daya tarik.
Gambar 3. Proses dermaroller-Tissue remodelling
Kolagen tipe III
merupakan kolagen yang dominan pada awal fase penyembuhan luka dan mencapai
jumlah maksimal dalam 5 hingga 7 hari setelah luka. Pembentukan jaringan baru
(penyembuhan luka: inflamasi, proliferasi, maturasi) merupakan interaksi dan
reaksi kompleks sel-sel dan mediator, dimana proses ini berlangsung lebih
singkat dengan menggunakan needle.
Keuntungan teknik skin needlingSkin needling tidak menyebabkan kerusakan pada kulit, dimana secara histologis tidak dapat dibedakan dengan kulit normal. Kulit menjadi lebih tebal dengan peningkatan deposit kolagen dan lebih banyak elastin. Fase penyembuhan lebih singkat. Pengaplikasian agen anestesi topikal dapat digunakan untuk kenyamanan penderita. Skin needling aman digunakan untuk semua tipe dan warna kulit, serta tanpa resiko hiperpigmentasi paska inflamasi sehingga aman untuk pasien yang berkulit gelap sekalipun. Skin needling akan mencapai hasil yang lebih bagus jika dikombinasi dengan alpha hydroxyacid. Selain itu prosedur ini dapat meningkatkan penetrasi transdermal obat.
Kerugian teknik skin needling
Teknik skin
needling ini relatif menimbulkan perdarahan pada kulit. Teknik ini juga
tidak dapat mencapai intensitas yang sama dalam hal deposisi kolagen tetapi
terapi ini dapat diulang hingga mencapai hasil yang lebih bagus.
PROSEDUR TEKNIS
Persiapan pasien
Kulit secara rutin
dipersiapkan dengan menggunakan vitamin A dan C topikal selama kurang lebih
tiga minggu. Vitamin A dapat menstimulasi pertumbuhan sel, menyebabkan
pengeluaran faktor-faktor pertumbuhan, merangsang angiogenesis dan produksi
kolagen baru. Nutrisi kulit yang adekuat dengan menggunakan vitamin A dapat
memaksimalkan proses metabolik yakni produksi kolagen serta mempercepat
penyembuhan luka. Vitamin C sama pentingnya pada pembentukan kolagen, sehingga
kedua vitamin tersebut dibutuhkan sebagai proteksi alami. Selain itu dapat juga
digunakan produk topikal yang mengandung alfa hydroxyacid dan zinc.
Peeling TCA (2,5%-5%) dapat dilakukan sebagai persiapan sebelum needling pada
pasien dengan stratum korneum yang tebal dan kasar, sehingga hasil yang
diperoleh lebih maksimal.
Pertama-tama kulit
dibersihkan lalu dioleskan anestesi topikal selama 60 menit, kemudian dilakukan
skin needling dengan cara menggulingkan/rolling alat needling pada
area yang terkena skar akne. Ukuran needle yang digunakan sebagai roller merupakan
hal yang penting oleh karena rolling berulang dapat menyebabkan perlukaan pada
dermis tanpa menimbulkan pembentukan skar baru. Diameter needle 0,25 mm
merupakan ukuran maksimal yang dapat digunakan tanpa resiko terbentuknya skar
baru, tetapi ukuran yang lebih kecil pun tidak dapat memberikan hasil yang
maksimal. Panjang needle juga perlu diperhatikan, dimana target skin
needling pada dermis adalah lapisan atas dermis yakni intermediet retikular
dermis yang mengandung stem cell paling tinggi sehingga memungkinkan
produksi kolagen baru. Ketebalan epidermis pada wajah bervariasi antara 0,3 mm
hingga 1 mm, sehingga untuk mencapai lapisan intermediet retikular dermis
dibutuhkan needle dengan panjang 0,75 mm hingga 2 mm.
Gambar 4.Skematik
penetrasi skin needling
Gambar 5. Jarum yang digunakan dengan panjang 1,5 mm dan diameter 0,25 mm
Rolling terdiri atas
beberapa pergerakan dengan tekanan yakni 4 kali dalam 4 arah (horizontal,
vertikal, diagonal kanan dan kiri), dimana hal ini menghasilkan 250 hingga 300
tusukan per senti meter persegi.
Gambar 6. Arah rolling skin needling
Sesaat setelah tindakan, kulit akan
berdarah dalam waktu yang singkat, tetapi perdarahan akan segera terhenti. Pada
saat ini dapat diaplikasikan kompres dingin dan masker vitamin C. Pada hari
pertama dan kedua setelah tindakan, lesi akan terlihat membengkak, kemerahan,
dan memar. Gatal minimal dapat timbul dan lesi kulit dapat memperlihatkan
gambaran “cakar kucing”. Proses penyembuhan akan terjadi dalam 4 hingga 7 hari.
INDIKASI
Tindakan CIT (Collagen Inductive Therapy) dapat dikerjakan untuk memperbaiki
kondisi:
•
Acne
scar (lubang-lubang bekas jerawat)
•
Peremajaan
kulit (memperbaiki tekstur kulit, mengurangi wrinkle/kerutan halus, dan
mengecilkan pori)
Beberapa laporan terbaru melakukan CIT pada stretch
mark, suatu kondisi yang sangat sulit diatasi. Ada perbaikan, walau tidak
seperti yang diharapkan.
KONTRAINDIKASI
Tidak banyak
kontraindikasi pada tindakan microneedle therapy ( dermaroller ) ada beberapa
yang harus di perhatikan antara lain:
•
Pada
orang yang mempunyai bakat keloid salah satu kontaindikasi karena dermaroller
melukai jaringan kulit sehingga jika di lakukan dapat menimbulkan keloid.
•
Orang
yang mempunyai kelainan faktor pembekuan darah.
EFEK SAMPING
Efek samping yang mungkin terjadi pada skin needling ( Dermaroller ) adalah:
- Rasa nyeri
- Perdarahan
- Infeksi
- Milia (bintik-bintik putih), dan warna/bercak
kehitaman (hiperpigmentasi).